ADAT
SUKU DAYAK BA’AHE, TIONGHOA DAN MELAYU DALAM PERAWATAN MENOPAUSE
Menopause adalah masa
dimana wanita akan berhenti dari kodratnya untuk bereproduksi dan menjalankan
fungsi baru sebagai nenek yang akan mengasuh cucunya.
Pada dasarnya
masyarakat adat Dayak Ba’ahe, Tionghua dan
Melayu tidak melaksanakan upacara
adat dalam masa menopause. Mereka hanya memanfaatkan rumput fatimah yang
diambil akarnya kemudian dicuci, dipotong-potong lalu direbus. Air rebusan akan
rumput fatimah ini kemudian diminum untuk mengurangi berbagai keluhan selama
masa menopause.
Di
zaman sekarang ini, kebanyakan suku tidak lagi menganut system adat yang ada.
Mereka lebih banyak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju. Mereka juga akan memperbanyak waktu tidur. Paling tidak delapan
jam tidur setiap malam. Selain itu, gizi dari makanan yang mereka konsumsi
harus sesuai standar sehingga masa menopause bisa terlewati dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar