BAB
II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Database
1.
Database merupakan sekumpulan
informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu pada tujuan tertentu
pula.
- Database adalah susunan record
data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang
diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal
yang dibutuhkan oleh para pengguna
Banyak
sekali kegiatan manusia yang menggunakan komputer sebagai sarana pengolahan
data, sehingga diperlukan suatu perangkat lunak database. Jika dikaji lebih
mendasar tentang batasan suatu database, maka dapat disebutkan bahwa segala
bentuk koleksi data adalah suatu database. Mulai dari kelompok data pegawai,
sampai dengan kelompok file, merupakan database.
B. DEFINISI DASAR STRUKTUR DATABASE
Data
: sekumpulan fakta mengenai objek tertentu, orang dan lain-lain yang dinyatakan
dengan angka, huruf, gambar, film, suara dan sebagainya yang relevan dan belum
mempunyai arti.
Informasi
: hasil pengolahan data yang konkrit dan sudah mempunyai arti untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Tabel
: merupakan hal yang paling mendasar dalam hal penyimpanan data yang terdiri
dari field dan record.
Field
(kolom) : merupakan elemen dari tabel yang berisikan informasi tertentu yang
spesifik tentang subjudul tabel pada sebuah item data.
Syarat-syarat
pembentukan Field Name pada tabel :
a.
Harus Unik atau Spesifik
b.
Boleh disingkat
c.
Pemisah sebagai pengganti spasi dalam pembentuk field adalah tanda lambang
"_"
Prinsip utama Data Base adalah
pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat
pengambilan data kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi kecepatan,
ukuran, dan ketepatan
2. Data dalam jumlah besar.
3. Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4. Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan ketidakkonsistenan
data.
C. PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMBUAT DATABASE
Database dapat dibuat dan
diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa kita sebut
dengan software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS) atau
jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis
Data”.
DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management System
(RDBMS) dan Overview of Database Management System (ODBMS). RDBMS meliputi
Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan
Storage Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers, Query Engine,
Transaction Engine, dan Storage Engine.
Sedangkan untuk lavel dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software
yang memungkinkan kita untuk membuat sebuah database antara lain adalah High
Level Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level
Software, antara lain seperti Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase,
XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox,
FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL, Quicksilver,
Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach.
Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lain Btrieve dan
Tsunami Record Manager.
D. MODEL-MODEL DATABASE
Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen
database dibagi menjadi lima model. Model yang lebih lama diperkenalkan pada
tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan. Model yang
lebih baru bersifat relasional, berorientasi objek, dan multidimensional.
1. Database Hierarkis
Pada
database Hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang
berhubungan, menyerupai diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah)
berada di bawah record parent (level yang lebih tinggi).
contoh database hierarkis
Database
hierarkis merupakan model tertua dan paling sederhana dari kelima model
database. Dalam model database ini mengakses atau mengupdate data bisa
berlangsung sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi, karena
struktur harus didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan. Lagipula
menambahkan field baru ke sebuah record database membuat semua database harus
didefinisikan kembali. Karena itulah diperlukan model database yang baru untuk
menunjukkan masalah pengulangan data dan hubungan data yang kompleks.
2. Database Jaringan
Konsep
database jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child
dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child
dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent.
Database
jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe, lebih fleksibel disbanding
database hierarkis karena ada hubungan yang berbeda antarcabang data. Akan
tetapi strukturnya masih harus didefinisikan lebih dahulu. Pengguna harus sudah
terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah hubungan antar-record juga
terbatas, dan untuk menguji sebuah field seseorang harus mendapatkan kembali
semua record.
3. Database Relasional
Database
Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan
menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.
Cara
kerja database relasional:
Elemen-elemen
data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom. Dalam model
database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing
record dalam tabel diidentifikasi oleh sebuah field – kunci primer – yang
berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database relasional dapat
muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara fisik pada
komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk
mendapatkan kembali datanya.
4. Database Berorientasi Objek
Model
ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil
yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database
berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih
banyak tipe data dibanding database relasional.
Salah
satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database
web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain. Model lainnya
adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.
Contoh:
database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya
5. Database Multidimensial
Database
Multidimensial (MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk
menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil
keputusan. Database Multidimensial menggunakan bentuk kubus untuk
merepresentasikan dimensi-dimensi data yang tersedia bagi seorang pengguna,
maksimal empat dimensi.
Contoh: InterSystem Cache,
ContourCube, dan Cognoa PowerPlay
E. TIPE-TIPE DATABASE
Terdapat 12 tipe database, antara lain
Operational database, Analytical database, Data warehouse, Distributed
database, End-user database, External database, Hypermedia databases on the
web, Navigational database, In-memory databases, Document-oriented databases,
Real-time databases, dan Relational Database.
1. Operational database
Database ini menyimpan data rinci yang
diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut
subject- area databases (SADB), transaksi database, dan produksi database.
Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, akuntansi database.
2. Analytical database
Database ini menyimpan data dan
informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal database.
Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh
sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut
analitis multidimensi database sebagai database, manajemen database, atau
informasi database.
3. Data warehouse
Sebuah data warehouse menyimpan data
dari saat ini dan tahun- tahun sebelumnya - data yang diambil dari berbagai
database operasional dari sebuah organisasi. Data warehouse menjadi sumber
utama data yang telah diperiksa, diedit, standar dan terintegrasi sehingga
dapat digunakan oleh para manajer dan pengguna akhir lainnya di seluruh
organisasi profesional. Perkembangan terakhir dari data warehouse adalah
dipergunakan sebagai Shared nothing architecture untuk memfasilitasi ekstrem
scaling.
4. Distributed database
Ini adalah database-kelompok kerja
lokal dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan
lokasi kerja lainnya. Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu
operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya
pada pengguna situs sendiri.
5. End-user database
Database ini terdiri dari berbagai
file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh dari
ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download file.
6. External database
Database ini menyediakan akses ke
eksternal, data milik pribadi online - tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir
dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari
database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan
dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.
7. Hypermedia databases on the web
Ini adalah kumpulan dari
halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah situs web. Mereka
terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran
media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.
8. Navigational database
Dalam navigasi database, queries
menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain.
9. In-memory databases
Database di memori terutama bergantung
pada memori utama untuk penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem
manajemen database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan.
Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak
Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU
mengeksekusi instruksi. Mengakses data dalam menyediakan memori lebih cepat dan
lebih dapat diprediksi kinerja dari disk. Dalam aplikasi di mana waktu respon
sangat penting, seperti peralatan jaringan telekomunikasi yang mengoperasikan
sistem darurat, database memori utama yang sering digunakan.
10. Document-oriented databases
Document-oriented databases merupakan
program komputer yang dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini
bisa diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional atau
objek database. Sebagai lawan dari database relasional, dokumen berbasis
database tidak menyimpan data dalam tabel dengan ukuran seragam kolom untuk
setiap record. Sebaliknya, mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang
memiliki karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat
ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa bagian data.
11. Real-time databases
Real-time Database adalah sistem
pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah
terus-menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang
terus- menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh,
pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis. Real-time processing berarti
bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil untuk kembali dan bertindak
segera. Real-time database yang berguna untuk akuntansi, perbankan, hukum,
catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data
ilmiah.
12. Relational Database
Standar komputasi bisnis sejak tahun
2009,[update], relational database adalah database yang paling umum digunakan
saat ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga mudah untuk
mencari.
JENIS
DATABASE
Menurut pengaksesannya, basis data
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Basis data individual
Basis data individual adalah
basis data yang digunakan oleh
perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak
dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro
merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data
untuk kepentingan pribadi.
2. Basis data perusahaan
Basis data perusahaan adalah
basis data yang dimaksudkan
untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah
lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai
dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
3. Basis data terdistribusi
Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang
terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang
memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang
bersifat online.
4. Basis data publik
Basis data publik adalah basis data
yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh,
banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang
bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya
seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data
publik.