BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kesehatan
adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para
calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan
ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin,
asam folat dan energi.
Kehamilan
itu masa penting, karena disini mutu seorang anak ditentukan. Dari ibu yang sehat
tumbuh benih yang sehat. Salah satu pemeliharaan kehamilan adalah kecukupan
makanan. Mutu anak dalam kandungan ditetukan oleh mutu makanan.
Seperti
orang normal, ibu hamil perlu menu seimbang yaitu menu yang lengkap dan sesuai
dengan tubuh butuhkan, Bedanya porsi makanan ditambah dari biasanya, agar dapat
memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan anak yang dikandunnya.
Gizi
yang baik selama kehamilan akan membantu anda dan bayi anda untuk tetap sehat.
Kebutuhan akan nutrisi tertentu seperti kalsium, zat besi dan asam folat
meningkat pada masa kehamilan ini, namun hanya perlu sedikit tambahan energi (kilojoules).
Wanita harus didorong untuk makan makanan yang bergizi dan mengontrol berat
badan selama masa kehamilan. Pertambahan berat badan yang normal adalah sekitar
10-13 kg untuk wanita yang sebelum kehamilan memiliki berat badan ideal.
B. Tujuan
a. Tujuan
Umum
Adapun tujuan umum dari
pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang
kebutuhan gizi seimbang ibu hamil pada trimester II.
b. Tujuan
Khusus
¨ Untuk
mengetahui apa saja kebutuhan pangan (gizi seimbang) pada ibu hamil terutama
pada trimester ke II
¨ Untuk
membantu mahasiswa memecahkan
masalah serta mempermudah
mahasiswa untuk mengelompokkan makanan
yang sesuai untuk ibu hamil dengan memperhatikan gizi yang sesuai untuk
kehamilan di trimester II
¨ Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi
C. Manfaat
Adapun
manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa
mampu menyusun makanan seimbang ibu hamil trimester II sesuai kebutuhan dengan
perhitungan-perhitungan yang sesuai.
b. Memperbaiki
gizi ibu hamil serta mampu memberikan
trik-trik atau makanan yang sesuai untuk kehamilan trimester II
c. Mengurangi
angka defisiensi gizi (nutrisi) pada kehamilan trimester II
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
1.
Kalori
Selama
hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta
untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan
kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil.
Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori
lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
2.
Protein
Kebutuhan
protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh
protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein
tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin.
Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
3.
Lemak
Pertumbuhan
dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber
kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan
jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah
akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan
lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
4.
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan.
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah
karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung
vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang
dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang
air besar dan wasir.
5.
Vitamin dan mineral
Wanita
hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta
proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga
dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin
B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk
DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam
metabolisme asam amino.
Kebutuhan
vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral,
terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk
sel darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi,
disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi
menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
DAMPAK KURANG GIZI
Kekurangan
asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan
kekurangan energi terjadi pada trimester II
dan
III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya.
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering
dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan
sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain
kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
Padahal,
tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari
suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak
dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D
dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek
negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan
dan keamanan bahannya tidak terjamin.
ANJURAN KHUSUS
Ibu
hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan
merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah
didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak.
Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan,
diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan
masa pertumbuhan janin terbesar.
Bagi
ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari,
kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan
mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh
dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam
sehari.
Olahan
apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil
telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori
boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain
alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir
prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
PANTAU KENAIKAN BERAT BADAN
Pada
trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan
fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan
mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan
selama trimester ini belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada
trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada
trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya.
Ibu
hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB
sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak
kurus dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai
kenaikan BB sebesar 11,516 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang
kelebihan BB saat sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7,115 kg pada
akhir kehamilannya. Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil,
kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya.
Agar kenaikan berat badan terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan
rutin menimbang badan bersamaan dengan pemeriksaan kehamilan.
MENU
SEHARI IBU HAMIL
Menu
makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu
makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Kelompok bahan makanan:
|
Porsi:
|
roti,
serealia, nasi dan mi
|
6
piring/porsi
|
sayuran
|
3
mangkuk
|
buah
|
4
potong
|
susu,
yogurt, dan atau keju
|
2
gelas
|
daging,
ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan
|
3
potong
|
lemak,
minyak
|
5
sendok teh
|
gula
|
2
sendok makan
|
Berikut
tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan makanan
|
Porsi hidangan sehari
|
Jenis hidangan
|
Nasi
|
5
+ 1 porsi
|
Makan
pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan
ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram),
sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang
Makan
selingan: susu 1
gelas dan buah 1 potong sedang
Makan
siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan
lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
sedang
Makan
malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan
lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
|
Sayuran
|
3
mangkuk
|
|
Buah
|
4
potong
|
|
Tempe
|
3
potong
|
|
Daging
|
3
potong
|
|
Susu
|
2
gelas
|
|
Minyak
|
5
sendok teh
|
|
Gula
|
2
sendok makan
|
Variasikan
menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti
3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah
besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210
gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1
biji sedang (135 gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar
dengan:
1
potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1
butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji
bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di antaranya buncis, kol, kangkung,
kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
* 1 potong buah, seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50
gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong
besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140
gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9
duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air
sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),
2
buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85
gram), dan lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar
dengan:
Tahu
1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok
makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5
sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar
dengan:
4
sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong
kecil keju (35 gram), dan lainnya.
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar
dengan:
avokad
1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar
dengan: 1 sendok makan madu (15 gram)
B. ANEMIA
PADA IBU HAMIL
Diagnosis
Anemia Pada Kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat
dilakukan dengan anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah,
sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda.
Pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat suhu. Hasil pemeriksaan
Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11
g%
Tidak anemia
9-10
g%
Anemia ringan
7-8 g%
Anemia sedang
<7
g%
Anemia berat
Pemeriksaan
darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan
trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil mengalami anemia,
maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di
puskesmas.
Pengaruh Anemia Pada Kehamilan Dan
Janin
a.
Pengaruh anemia
terhadap kehamilan
1.
Bahaya selama
kehamilan
a. Dapat terjadi
abortus
b.Persalinan
prematuritas
c. Hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim
d.
Mudah terjadi
infeksi
e. Mudah
dekompensasi cordis (Hb<6g%)
f. Mola hidatidosa
g.Hiperemesis
gravidarum
h.Perdarahan
antepartum
i. Ketuban pecah
dini (KPD)
Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan
Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar
kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai
pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya
infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah.
Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk
dibagikan kepada masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe,
Iberet, Vitonal dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan
bebas. Mengonsumsi suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan
mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen
penambah zat besi saja. Yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik
dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang
berperan dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging,
sayuran hijau dan susu
KASUS
Rina
adalah ibu hamil trimester 2. Rina selalu mengeluh lemah, lesu, lelah. Suatu
hari ia memeriksakan dirinya ke puskesmas. Diketahui berat badan 53 kg, tinggi
badan 153 cm, LILA 24,5 cm. Hasil pemeriksaan darah diketahui Hb 10,5 g/dL.
Berdasarkan hasil wawancara, diketahui Rina alergi terhadap telur.
Jawab
:
1. Hitung
IMT
BB/TB2
(m) = 53/1,532 =
53/2.341 = 22,639
2. Kebutuhan
energy = TB-100 x 30 + 200 kkal
(153-100) x 30 + 200 =
53 x 30 + 200 =1790
3. Kebutuhan
protein = 10 -15 % energy
= 15/100 x 1790 = 268,5 : 4 = 67,125
4. Kebutuhan
lemak = 20-25 %
= 25/100 x 1790 =447,5 : 9 = 49,72
5. Kebutuhan
karbonhidrat = 60 %
= 60/100 x 1790 = 1074 : 4 =
268,5
Susunan
Menu Seimbang
Bahan
makanan sehari
|
Porsi
|
E
Kal
|
Karbohidrat
|
Lemak
(gr)
|
Protein
(gr)
|
Makanan pokok
|
5
|
875
|
200
|
-
|
20
|
Sayuran
|
3
|
75
|
15
|
-
|
3
|
Protein hewani
|
3
|
150
|
-
|
6
|
21
|
Protein nabati
|
2
|
150
|
14
|
6
|
10
|
Buah
|
2
|
100
|
24
|
-
|
-
|
Susu
|
1
|
125
|
10
|
6
|
14
|
Minyak
|
6
|
300
|
-
|
30
|
-
|
gula
|
2
|
100
|
24
|
-
|
-
|
Jumlah
|
|
1875
|
287
|
48
|
68
|
Kebutuhan
|
|
1790
|
268,5
|
49,72
|
67,125
|
Persentasi
(%)
|
|
104,7
|
106,9
|
96,5
|
101
|
Menu makanan :
Ø Pagi
·
Biskuit 1 porsi
·
susu sapi
Ø Siang
·
Nasi putih 1 porsi
·
Kol tumis + minyak sanan 1 porsi
·
Babat + minyak sanan 1 porsi
·
Jus alpukat
·
gula.
Ø Malam
·
Nasi putih 1 porsi
·
Tempe goreng + minyak kelapa 1 porsi
·
Buncis + minyak kelapa 1 porsi
·
Ikan + minyak kelapa 1 porsi
·
Pisang
·
Tablet Fe (60 mg elementasi besi, 0,25
mg asam folat).
Ø Selingan
I (pagi-siang)
·
Mie ayam dengan bayam dan ayam tanpa
kulit + minyak kelapa 1 ( 1 porsi )
Ø Selingan
II (setelah makan malam)
·
Krakers 1 porsi
·
susu kedelai bubuk + gula
·
melon
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan
dan masalah psikososial dapat dicegah melalui perilaku
dari orang
tua,
ibu atau pengasuh dalam keluarga
untuk menyediakan makanan
dengan gizi
seimbang
bagi anggota keluarganya. Gizi
seimbang
adalah makanan
yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga,
zat
pembangun, maupun zat pengatur
sesuai dengan kebutuhannya.
B.
Saran
Jadi
pada ibu hamil trimester II walaupun nafsu makannya sudah mulai membaik,tetapi
tetap harus memperhatikan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi
(nutrisi) yang di perlukan oleh kehamilannya karena nutrisi yang dimakan oleh
ibu pasti akan sampai pula kepada bayi dalam kandungannya. Segala sesuatu yang
dimakan oleh ibu sangat berpengaruh pada tumbuh kembang sang bayi dalam kandungan
terutama otaknya. Oleh sebab itu diharapkan bagi para ibu hamil seharusnya
lebih memperhatikan kesehatannya salah satunya pengaturan nutrisi yang sesuai
dengan gizi seimbang.
DAFTAR
ISI
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Pregnancyanddiet?OpenDocument
sit sehat. web.id
sit sehat. web.id
http://kti-akbid.blogspot.com/2012/06/ibu-hamil-dengan-anemia-ringan.html
postingan ini sangat menarik serta enak dibaca.... saya berharap bisa berkunjung lagi
BalasHapus