PERSEMBAHAN.
Sejak kecil saya selalu
diajarkan untuk memberi persembahan. Orang tua saya mengingatkan saya untuk
menyisihkan uang saku untuk memberi persembahan pada hari Minggu. Hasilnya,
uang Rp 1000 adalah yang tiap hari Minggu saya persembahkan. Dimulai dari saya
SD, saya belajar memberi persembahan di Sekolah Minggu. Namun, persembahan Rp
1000 tersebut terus saya berikan hingga saya menginjak SMA. Walaupun telah
diajarkan memberi perpuluhan!
Suatu hari saya mengikuti
KKR. Sedikit mengutip pernyataan dari Pak Pendeta yang menyampaikan khotbahnya,
“ waktu SD memberi Rp. 1000 , naik SMP masih Rp 1000 dan setelah SMA pun tetap
Rp 1000 “
Saya merasa kata-kata yang
diucapkan pak Pendeta tersebut ditujukan untuk saya. Karena itu saya mulai
memberi labih dari sekedar tiga nol di belakang angka 1.
Renungkanlah….Berapa banyak
dari kita yang masih memberi dengan jumlah yang sama saat kita SMP atau
SMA??Mengapa menerima lebih mudah daripada memberi??Mengapa disaat kita
menerima hal yang lebih besar, berat rasanya untuk memberi lebih besar juga??
Bukan kah dalam II Korintus 8 : 15, dituliskan bahwa orang yang mengumpulkan
sedikit tidak kekurangan dan orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan?
Tidak dapat kita pungkiri,
bahwa sebagian besar dari apa yang kita butuhkan di dunia harus di bayar dengan
jumlah tertentu. Semakin naik ke tingkat yang lebih tinggi, semakin tinggi
kebutuhan yang harus kita penuhi dan semakin banyak yang harus kita beli.
Berat bagi kita mengeluarkan
uang untuk sesuatu yang tidak ada timbal baliknya secara langsung dalam
kehidupan kita seperti hal nya memberi persembahan.
Jika kita balik ke era
Perjanjian Lama, Persembahan yang diberikan Bangsa Israel ke Allah berupa emas,
perak, ternak dan masih banyak yang lain ( Kitab Imamat ). Namun, di era kita
sekarang ini, tidak perlu mempersembahkan emas, perak atau ternak yang harganya
jelas lebih mahal. Kita hidup di era serba praktis termasuk dalam memberikan
persembahan.
Yang kita butuhkan adalah
iman untuk memberi persembahan tersebut!! Komitmen dalam memberi persembahan
merupakan hal yang harus digarisbawahi. Ketika kita menerima upah dari kerjaan
atau kiriman dari orang tua cobalah untuk menyisihkan persembahan kita. Jangan
tunda-tunda dalam memberikan persembahan. Jangan juga berfikir dengan
memberikan persembahan yang banyak, Tuhan akan selalu menolong saya dalam
kesusahan, Tuhan akan melimpahkan banyak berkat kepada saya, saya tidak akan
kekurangan uang dan lain-lain. Namun, ketika semua itu tidak terjadi kita
mempersalahkan Tuhan. Berkat adalah urusanNya Tuhan, Ia mengetahui waktu yang
paling tepat bagi kita untuk menerima berkatNya ( Imamat 26 :3 )
So…Laksanakan tanggung jawab
kita dalam memberi persembahan baik perpuluhan, pembangunan gereja, janji iman,
ucapan syukur atau yang lain nya. Dan biarkan Tuhan mengatur berkat yang akan
di berikanNya dalam kehidupan kita secara pribadi.
GOD BLESS ALL ;)
Kalau menurutku, berapa pun jumlahnya yang penting kita ngasihnya ikhlas pasti dapet pahala hehe :D
BalasHapuseitsss...jangan mengatasnamakan iklas karena pelitt lohh...
BalasHapusyang ada orang nya pelitt....trus beralasan deh yang penting iklas...
itu menurut aku ;)