Welcome to MyNice Welcome to MyNice Welcome to MyNice Welcome to MyNice Welcome to MyNice Welcome to MyNice Welcome to MyNice

Minggu, 08 April 2012

Renungan Hari Ini, 8 April 2012

Sahabatku Bangkit, Harapanku Ada
1 Pet 1 : 3-4

Paulus dengan tegas berkata, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Kemudian Dia melanjutkan, " Sebab upah dosa ialah maut." Artinya semua orang akan mati. Dalam hal ini adalah mati jasmani, mati rohani, dan kematian kekal. Sungguh malang nasib manusia! Jadi, sesungguhnya kebutuhanutama manusia adalah kehidupan. Bukan hanya kehidupan jasmani, tetapi juga kehidupan rohani dan kehidupan kekal. Sayangnya, manusia tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan itu. Hanya Tuhan yang sanggup memenuhinya.

Setuju atau tidak, manusia harus mengikuti cara Tuhan untuk bisa mendapatkan kehidupan rohani dan kehidupan kekal. Pasalnya, segala usaha manusia seperti kain kotor dihadapan Tuhan, dan manusia tetap menuju kebinasaan. Paulus menjelaskan bahwa Yesus sanggup memberikan kehidupan karena Dia telah mengalahkan kematian. "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut, dimanakah kemenanganmu? hai maut dimanakah sengatmu?" ( 1 Kor 15:54b-55 ). Yesus mengalahkan kematian dengan kebangkitanNya. Menariknya dampak kemenangan Yesus karena kebangkitanNya ini tidak berlaku secara otomatis bagi semua manusia. Pengajaran Alkitab berbeda dengan pandangan universalisme yang menyebut bahwa kematian dan kebangkitan Yesus secata otomatis membereskan dosa manusia dan menjamin kehidupan yang kekal. Alkitab mengajarkan bahwa kehidupan rohani dan kehidupan kekal berlaku bagi para sahabat Kristus. Sahabat Kristus adalah murid-muridNya ( Luk 12:4 ). Bukan hanya murid-muridNya saat itu, tetapi juga setelah itu bahkan sampai sekarang. Petrus menyebutnya sebagai orang-orang yang di pilih, yaitu orang-orang percaya. Sahabat-Sahabat Kristus inilah yang mempunyai kehidupan rohani dan kehidupan kekal.
" Karena sama seperti semua orang mati salam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus." ( 1 Kor 15:22 ).
Jelas, hanya didalam persekutuan dengan Kristus, ada kehidupan. Maka, setiap orang yang menginginkan kehidupan kekal, dia harus menjadi sahabat Kristus.
Kita, sebagai sahabat Kristus, harus hidup dalam pengharapan akan kehidupan kekal. Mungkin kehidupan sekarang sering kali menjadi kehidupan yang tidak menyenangkan secara jasmani, tetapi kehidupan yang akan datang pasti akan dipenuhi dengan sukacita. Sebagai Sahabat Kristus, seharusnya kita tidak menunjukan kemurungan ketika menghadapi masalah. Sebagai sahabat Kristus, seharusnya kita tidak putus asa ketika menghadapi persoalan.
Persoalan, bahkan penderitaan sekarang tidak sebanding dengan kehidupan kekal yang akan kita terima nanti. Tunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang berpengharapan. Tetap berkarya dengan penuh semangat dan sukacita ditengah kesulitan yang ada, sehingga kita bisa menjadi saksi bagi mereka yang hidup dalam ketidakpastian akan masa depan mereka.

 Sumber Manna Sorgawi Edisi April 2012
No.169 Tahun XV






Rabu, 04 April 2012

PENGORGANISASIAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDAN


Pengorganisasian Praktik Asuhan Kebidanan

1. Pelayanan Mandiri / Primer
  • Merupakan layanan  kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan sepenuhnya sesuai dengan kepmenkes no 900/Menkes/SK/ VII/2002
  • Dalam memberikan layanan ini bidan yang berkompeten harus tahu kapan harus bertindak sesuai wewnwngnya, kapan tidak bertindak, kapan hanya memantau dengan ketat, kapan merujuk, konsultasi atau kolaborasi dengan dokter
2.Pelayanan Kolaborasi
  • Dilakukan bidan sebagai anggota tim, kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atausebagai suatu roses pelayanan kesehatan mis: merawat ibu hamil dengan komplikasi medik atau obstetrik
  • Tujuan pelayanan: berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing
  • Kemampuan untuk berbagi tanggung jawab antara bidan dan dokter sangat penting agar bisa saling menghormati, saling mempercayai dan menciptakan komunikasi efektif antara kedia profesi
3. Pelayanan Rujukan
  • Pengertian: memindahkan perawatan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi jika dipertimbangkan ada kondisi patologis diluarwewnang bidan
  • Fungsi bidan salah satunya adalah melakukan skirining terhadap adanya komplikasi kehamilan agar dirujuk untuk mendapatkanperawatan khusus dari idokter spesialis
4. Pelayanan Konsultasi
  • Pada kondisi tertentu bidan membutuhkan nasehat atau pendapat dari dokter atau anggota tim perawatan klien yang lain tapi tanggung jawab uama terhadap klien tetap ditangan bidan
Tugas bidan dalam penatalaksanaan kolaborasi:
  • Melindungi dan memfasilitasi setiap proses yang bersifat normal
  • Menyediakan informasi yang bersifat tentang pilihan-pilihan yang bersift aman
  • Membantu ibu dalam pengambilan keputusan
  • Melibatkan keluarga
  • Memberi advokasi
  • Penyuluhan dan konseling
  • Memberi asuhan berkesinambungan

PENGORGANISASIAN PRAKTEK KEBIDANAAN


            Pengorganisasian praktek kebidanan dapat dibedakan menjadi 3yaitu:
1.Tugas Mandiri
Menetapkan manejeman kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
Memberikan pelayanan dasar pada anak,ramaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klain.
Memberikan asuhan kebidanan kepada klain selama kehamilan normal.
Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
Memberikan asuhan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana.
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi,balita dengan melibatkan keluarga.
Contoh kasus;
-Pengobatan path kasus dismenorhoe
– Pengobatan ada kasus anemia ringan.
– Pada remaja korban perkosaan dengan ruftur pada serviks atau mukosa
– vagina dilakukan tindakan hecting.



2.Tugas kolaborasi/kerjasama
v Menerapkan manajemen kebidanaan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
v Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratanyang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tingi yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
Contoh kasus:
-Pengobatan pada kasus asfiksia berat
– Pengobatan mata pada kasus bayi dengan ibu yang menderita gonore
– Pengobatan pada kasus perdarahan intrakranial
– Pengobatan path kasus hipoglikemia
– Pengobatan pada penyakit-penyakit mfeksi larnnya seperti ISPA. diare dll.
Contoh: pada kasus bayi yang menderita gonoblenorhoe (ibu menderita gonore)
dilakukan kolaborasi untuk pemberian therapi pengobatan antibiotika.
Contoh : Pada kasus radang panggul dilakukan kolaborasi untuk pemberian
therapi obat antibiotika dan symptomatic.


3.Tugas ketergantungan/merujuk
v Menerapkan manajemen kebidana pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masas nifas dengan penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
v Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
Contoh kasus:
v Merujuk ibu yang bersalin keRs karena mengalami pendarahan yang hebat.
v Merujuk ibu bersalin karena pinggangnya sempit sehingga bayinya tidak bisa keluar.



Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan


Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.

PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN ( PENGERTIAN, PERAN WANITA DAN BIDAN DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT )


PENGERTIAN
1. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2. Paradigma asuhan kebidanan adalah berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan, layanan kesehatan dan kebidanan.

Komponen Paradigma
MANUSIA
a. Adalah makhluk Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual serta unik dan utuh.
b. Punya Siklus tumbuh dan berkembang
c. Punya kemampuan untuk mengatasi perubahan dunia (kemampuan dari lahir atau belajar dari lingkungan).
d. Cenderung mempertahankan keseimbangan Homeostasis.
e. Cenderung beradaptasi dengan lingkungan
f. Memenuhi kebutuhan melalui serangkaian peristiwa belajar
g. Mempunyai kapasitas berfikir, belajar merasionalisasi, berkomunikasi dan mengembangkan budaya serta nilai-nilai.
h. Mampu berjuang untuk mencapai tujuan.
i. Terdiri dari pria dan wanita.
j. Keluarga
Peran wanita di dalam keluarga
a. Sebagai Pendamping
b. Sebagai Pengelola
c. Sebagai Pencari Nafkah
d. Sebagai Penerus Generasi
Peran bidan untuk individu dan masyarakat
a. Menolong individu mengatasi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
b. Membawa perubahan tingkah laku yang positif
c. Merencanakan perawatan yang bersifat individual.
d. mengetahui budaya-budaya yang berkembang dalam masyarakat
e. Menerapkan Pendektan komprehensif

LINGKUNGAN
a. Semua yang ada dilingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktivitasnya.
b. Adalah organisasi biologis yang meliputi semua organisme yang berada dalam wilayah tertentu yang berinteraksi dengan lingkungan fisik.
c. Lingkungan menjadi persyaratan yang penting agar kesehatan ibu dapat terjaga
d. Penyesuaian ibu terhadap lingkungan sekitarnya serta tempat tinggal yang memadai juga menunjang kesehatan ibu.
e. Lingkungan Fisik
• Terdiri dari semua benda-benda mati yang berada disekitar kita.
• Wanita merupakan bagian dari keluarga serta unit dari komuniti
• Keluarga bisa mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
f. Budaya
• Meliputi sosial-ekonomi, pendidikan, kebudayaan.
• Lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan bumil, bulin dan bufas.
g. Psikososial
• Ibu sebagai wanita terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, dan masyarakat
• Keberadaan wanita yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan karena wanita mempunyai 5 peran yang sangat penting dalam keluarga.
h. Biologis
• Meliputi genetika, biomedik dan maturistik
• Manusia merupakan susunan sistem organ tubuh yang mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya.

KESEHATAN
a. Terdapat “PERILAKU”, yaitu : hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dgn lingkungan nya.
b. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
c. Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan proses, yaitu proses adaptasi individu yang tidak hanya tehadap fisik tetapi juga terhadap lingkungan sosial.
d. Wujud : dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

Karakteristik Sehat
• Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
• Memandang sehat dalam konteks eksternal & internal.
• Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

PERILAKU
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

Perilaku Sehat
• Perilaku merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungan yang terwjud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan perilaku manusia bersifat holistik atau menyeluruh.
• Ibu yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman serta selalu melakukan hubungan atau interaksi dengan lingkungannya maka akan mendapat informasi dalam menjaga kesehatannya.
perilaku propesional dari bidan mencakup ;
• Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal
• Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya
• Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala
• Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pengendalian infeksi
• Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan
• Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak
• Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri
• Menggunakan keterampilan komunikasi
• Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga
• Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

KEBIDANAN
a. Pelayanan Kebidanan terbagi menjadi 3 jenis :
• Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
• Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama-sama atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
• Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya secara horizontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

b. Batang Keilmuan Kebidanan terdiri dari beberapa yaitu :
• Ilmu Kedokteran
• Ilmu Keperawatan
• Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Ilmu Sosial
• Ilmu Budaya
• Ilmu Psikologi
• Ilmu Manajemen

c. Pelayanan Kebidanan :
• seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan.
• Tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Manfaat paradigma dikaitkan dengan asuhan kebidanan
a. orang/individu/manusia adalah fokus paradigma.
b. orang/manusia harus bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri.
c. manusia berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat.
d. lingkungan / masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Bidan sebagai manusia harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengetaui bagaimana diri sendiri.
f. dengan mengetahui bagaimana diri sendiri diharapkan bidan dapat memahami orang lain/manusia lain, sehingga bidan harus bersikap objektif dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada wanita-wanita.
g. sifat-sifat manusia harus diperhatikan, keterbukaan dan kesabaran antara hubungan bidan dan wanita sangat dibutuhkan.
h. interaksi antara bidan dan pasien mendorong keterbukaan hubungan bidan dengan wanita.
i. bidan – pasien saling membutuhkan.
j. bidan harus menganggap pekerjaan sebagai suatu hal yang menarik, menumbuhkan ketertarikan dalam aspek kesehatan, contohnya saja dalam interaksi bidan – pasien dan dalam bekerja dengan teman-teman dan tim kesehatan lain.

 Paradigma Kebidanan
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan.
a. Perempuan
Perempuan sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, dan bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.
Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi perempuan/Ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat adalah penggerak dan pelopor  peningkatan kesejahteraan keluarga.
b. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas. Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi perempuan.
c. Perilaku
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
d. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
1)     Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab bidan.
2)     Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3)     Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
e. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.


sumber
a. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta, 2007

b. Sarwono P. Ilmu Kebidanan, Jakarta, 2007.

c. Syofyan,Mustika,et all. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004
d. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995
bidanshop